Laura Basuki bicara soal perfilman di Indonesia (Doc. Pribadi)

Jakarta - Aktris cantik penuh talenta , Laura Basuki membagikan beberapa pandangannya tentang karirnya selama berada di dunia perfilman , Kepada Hey! Journal pada Senin (8/4) , pemeran Susi Susanti pada film 'Susi Susanti Love All' itu pada awal pembicaraan, menganggap tidak ada film yang proses pengerjaannya mudah untuknya. Namun Laura mengatakan kalau faktor yang membuat sulit itu ada berbagai macam. 

" Sebenarnya semua film sulit buat saya , tapi beda-beda. Misalnya kayak film 'Di Timur Matahari' itu kesulitannya aksesnya , terus lokasinya kan di pedalaman papua jadi segalanya serba terbatas , air bersih saja susah terus kayak misalnya 'Susi Susanti' itu yang susah ya di Badmintonnya, ya jadi mesti ada persiapan lebih lama kayak enam bulan untuk latihan bulutangkis, terus latihan fisik, sama pendalaman karakter dari Susi Susantinya sendiri"ujarnya memberikan penjelasan tentang kesulitan yang ia alami saat proses produksi film.

Menurut Laura, untuk bisa masuk ke dunia perfilman tidak cukup bermodalkan hanya kemampuan dan kerja keras saja.  Juga diperlukan keberuntungan yaitu menemukan jalur untuk masuk ke dunia perfilman, hal ini juga yang pertama kali dialami oleh Laura Basuki satu dekade silam. 

" Buat saya yang terpenting itu faktor luck ya, keberuntungan . Jadi nggak cuma skill , kerja keras , profesionalism, tapi juga keberuntungan . Jadi yang pertama itu yang paling sulit adalah menemukan jalurnya untuk bisa masuk ke dunia film itu gimana ? Kebetulan dulu saya memulai dunia entertaiment itu dari modeling. Jadi saya ambil kursus sekolah modeling , terus ketika udah jadi model foto majalah, suatu hari Nia Dinata lihat foto saya di majalah dan panggil casting untuk film 'Gara-Gara Bola' "ujarnya sambil sedikit menceritakan pengalamannya yang menuntunnya hingga sampai saat ini. 

Mengawali karir sebagai model majalah , sebelum akhirnya mencoba casting di dunia perfilman . Wanita kelahiran Berlin, 9 Januari 1988 ini  mengakui pada awalnya  tidak begitu berharap untuk bisa menjadi pemain film. Namun saat merasakan asiknya syuting dan kesenangan yang muncul dari saat menguasai suatu peran, membuat Laura semakin cinta dengan dunia perfilman .

" Awalnya sih di perfilman itu kecemplung ya , karena dipanggil castingnya Dinata untuk menghormati dia aku dateng casting dan sebenarnya nggak ada harapan untuk jadi pemain film. Tapi ternyata keterima , dan dari situ mulai ngerasain kenikmatannya syuting film, terus ada rasa kesenangan tersendiri, ketika bisa masuk ke karakter yang lain dari yang aku jalanin hari-harinya "ceritanya. 


Peraih penghargaan dalam ajang Indonesia Movie Actors Award pada 2015 untuk kategori 'Pemeran Wanita Pendukung Terbaik' melalui perannya sebagai Su Chun dalam Film Haji Backpacker karya Danial Rifki ini mengaku tidak mempunyai tip khusus saat mendalami suatu peran atau penguasaan script. Baginya , mempelajari suatu peran sebaik mungkin serta melakukan riset tentang karakter yang akan ia perankan adalah jalan satu-satunya yang terbaik yang bisa ia lakukan.



" Sebenarnya nggak ada metode khusus (dalam menguasai script) buat saya yang penting saya baca scriptnya berkali-kali sampai hapal di luar kepala, terus juga dipraktekin, researchnya itu mungkin kalau misalnya (memerankan) biografi , kita bertemu langsung dengan orangnya, Interview , memperhatikan . Terus kalau karakter baru ya kita berimajinasi aja di list gitu satu-satu , kira-kira dia sifatnya apa ? agamanya apa ? terus perilakunya gimana ? Jadi ya kayak sekolah lagi aja sih , belajar lagi gitu menggali karakternya "jelasnya. 

Laura pun kemudian memberikan saran kepada anak muda yang berniat untuk mengambil film sebagai profesi. Tak hanya itu, Laura juga memberikan gambaran kalau dunia perfilman, bukanlah sesuatu yang mudah . Apalagi buat yang memang hanya ingin agar bisa terkenal . Butuh kerja keras dan kondisi fisik yang kuat.

" Banyak-banyaklah nonton . baik itu nonton film, nonton serial, sekarang kan udah mudah banget ya dengan adanya OTT kita bisa nonton dari Viu, Hooq , Netflix, semuanya. Serial film, film zaman dulu , film sekarang. Semakin banyak kita nonton, kita akan bisa tahu gitu kira-kira suatu aktor memerankan beberapa karakter tuh dia pendalamannya seperti apa ? Terus, yang kedua mungkin kalau misalnya ada waktu , ada uang jajan lebih . Bisa masuk sekolah akting, banyak sekali sekolah akting. Banyak sekali sekolah akting itu, sekolah teater , atau pendalaman ya pokoknya nggak harus jadi aktor , tapi di perfilman kita butuh banyak penulis skenario , sutradara, kru , semuanya. Jadi apapun itu ya sesuai dengan hobinya, coba cari tahu, banyak belajar , mulai magang, sampai akhirnya siap terjun ke dunia perfilman. Terus juga dunia perfilman itu bukan dunia yang gampang. Bukan dunia yang nyaman, tapi banyak sekali butuh kerja keras dan fisik gitu. Jadi ya siap-siap lelah lah . " ucap Laura memberikan saran yang tampaknya bisa sangat di pahami oleh pecinta perfilman . 


Selain itu, Laura Basuki berpesan kepada anak muda yang sudah berhasil memasuki dunia akting untuk tidak boleh berpuas diri dan harus tetap terus mengasah diri dalam menguasai peran . 

" Nggak boleh cepat puas , terus juga ada sifat terus ingin belajar dan seriuslah setiap menerima sebuah peran " lanjutnya memberikan motivasi agar anak muda bisa terus berkreasi di industri perfilman tanah air.



A post shared by Laura Basuki (@laurabas) on

Laura Basuki yang memilih Web Series sebagai film seriesnya ketimbang bermain di sinetron ini memimpikan regenerasi yang cukup baik di dunia perfilman tanah air. Bukan hanya dari segi pemeran saja, namun juga dari orang di balik layar yang sangat berjasa dalam produksi film. Karena, menurut Laura agar menciptakan film yang berkualitas diperlukan kerja tim dan kekuatan tim yang kuat.

" Waduh berat, Ya, Aku pengen banyak sekali regenerasi sih, supaya pemain film, sutradara, atau penulis skenario , itu banyak bermunculan yang bagus-bagus gitu supaya film Indonesia juga semakin banyak , bukan cuma semakin banyak, tapi karena kurang kru jadi kurang tergarap dengan serius, Tapi karena banyak yang baik jadi bisa muncul film-film yang semakin bagus lagi "ujarnya menyampaikan saran untuk kemajuan perfilman di Indonesia. 

Lebih lanjut , Laura berharap Perfilman Indonesia bisa terus berkembang dari sebelumnya dan semakin maju. Menurutnya sudah banyak film Indonesia yang menyentuh angka Box Office dan ia berharap hal itu bisa terus berkembang pesat hingga menembus pasar Internasional. Paling tidak bisa berbicara di Festival luar negeri. 

" Harapannya ya pengen film Indonesia bisa terus berkembang ya. Film Indonesia ini sedang dalam masa tumbuh kembang gitu, jadi ingin semakin banyak lagi film-film Indonesia yang bagus , sampai ikut Festival luar negeri " ujarnya sambil menutup pembicaraan .

Semoga semua harapan dan mimpi Laura Basuki bisa terwujud dan mengantarkan perfilman Indonesia bisa semakin berjaya di pasar Indonesia bahkan menembus Internasional. (MAr.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar