Anya Geraldine tatap masa depan dengan optimis (Doc. Pribadi) |
"Yang orang suka salah nilai dari aku ? Banyak... Karena kan orang juga kan, followers aku misalnya kan udah mau hampir 1.8 M gitu misalnya ya di Instagram. Nggak semuanya, nggak satu koma delapan M orang itu menilai aku baik atau suka sama aku, belum tentu. Bisa aja ada haters yang follow, bisa aja ada orang yang gimana. Cuma aku mikirnya karena mereka belum kenal aku, jadi gitu. Karena so far, dari semua orang-orang yang udah kenal sama aku ya fine-fine aja gitu. Aku ya sama aja kayak orang-orang lain juga maksudnya"ujarnya.
Menjalani pekerjaan yang padat sebagai Public Figure, seperti pembuatan konten untuk Instagram, syuting Film dan konten di YouTube membuat Anya harus pintar-pintar menyusun jadwal, serta membuat segala sesuatunya berjalan terorganisir.
"Kayak misalnya beda ya. Kita syuting film, itu adalah kerjaan yang beda sama kalau buat di Instagram, foto endorse, sama ini juga kerjaan yang beda kalau misalnya di YouTube, bikin video, bikin konten, ngevlog segala macem. Itu emang harus bisa ngebagi-baginya sih. Kayak paling aku tulis jadwalnya, yang jelas semua harus selalu terorganisir , jadi semua bisa dikerjain"jelasnya
Sebagai selebgram, yang dituntut harus selalu aktif berinteraksi dengan followers dan tidak kenal hari libur dan office hours. Membuat Anya terkadang merasa kelelahan dalam menunjang segala aktivitas itu. Namun, di balik itu semua ia hanya bisa 'nothing to lose' dan menghadapi semuanya , karena ia merasa kalau itu sudah menjadi bagian dari pekerjaannya.
"Kelelahannya pasti ada, karena kayaknya kalau menurut aku kalau misalnya kayak orang kerja, orang kerja itu kan setiap hari kan ada office hours, terus abis itu kerjanya cuma di Senin - Jumat. Kalau aku ngerasa sebagai selebgram nih setiap hari nggak ada liburnya. Maksudnya, kayak harus ngepost iklan setiap hari , harus foto endorse setiap hari. Ini contohnya kayak begini --datang ke lokasi untuk keperluan syuting untuk produk--, kadang bisa hari minggu, bisa hari sabtu. Apapun yang aku lakuin harus aku Instastory kayak gitu. Karena aku pernah kayak sehari aja nih nggak Instastory atau dua hari, itu followers aku tuh marah-marah ngedm aku nyariin aku. Jadi kayak aku harus 'up to date' terus dan memang pekerjaan aku kayak gitu"ucapnya.
"cara ngatasinnya ya yaudah hadapin aja. Jadi kayak mau nggak mau , aku nggak bisa hilang dari Instagram. at least, kalau nggak ada konten ya aku upload keseharian aku aja, yang penting mereka senang bisa lihat update aku"lanjutnya
Lebih lanjut, jikalau Anya Geraldine sudah merasa cukup lelah. Terutama jika penat sudah menghampiri yang disebabkan pekerjaan yang tidak mengenal hari libur dan aktivitas yang cukup padat tersebut. Anya Geraldine memilih untuk berkumpul bersama teman-temannya di suatu tempat untuk mengobrol , bergembira bersama, sambil melepas penat.
"Aku kalau lagi lelah tuh bukan tipe orang yang... aduh aku tuh badannya jarang capek , tapi otak tuh yang sering banget capek. Kalau badan kan capek, tidur selesai. Jadi aku kalau misalnya otak lagi capek, penat, pengennya tuh ketemu temen-temen. Itu sih refreshingnya aku kalau lagi di Jakarta ketemu temen-temen hampir setiap hari"jelasnya.
Mengenai rencana di tahun 2019 ini, Anya Geraldine mengaku ada dua hal yang menjadi fokus utama. Ia ingin mendalami dunia peran di layar lebar, --setelah ia sudah cukup sering bermain film akhir-akhir ini--, serta ingin mengembangkan dunia bisnis di luar dari bisnis dunia digital. Selain itu ia juga ingin memikirkan konten YouTubenya.
"Yang jelas aku sekarang lagi pengen banget mendalami dunia film. Jadi kalau misalnya bakal dapet tawaran film lagi itu jadi prioritas aku. terus yang kedua aku mau kencengin YouTube aku lagi. Aku mau perbanyak konten aku di YouTube, dan diluar dunia digital ini aku lagi mau nyoba-nyoba bisnis sih, jadi aku adalah beberapa bisnis yang bukan digital gitu. pengen nyoba, mungkin nanti aku buka tempat makan, atau bikin produk kosmetik, atau apa."rencananya.
Terakhir, Anya Geraldine memiliki pesan untuk dirinya di masa lalu dan masa yang akan datang. Sebuah tekad untuk pantang menyerah yang menggebu-gebu dari dalam lubuk hatinya yang luhur tak bernoda.
"Pesan aku buat Anya di masa lalu.. Jangan berhenti buat nyoba , jangan pernah sedih, jangan pernah mikir kalau lo tuh nggak bisa. Karena kenyataannya sekarang lo bisa ngelakuin semuanya. Kalau Pesan buat Anya di masa depan.. kurang lebih sama kayak yang tadi , pokoknya kayak buat aku yang di masa depan, makasih ya"tutupnya.
Terima kasih untuk waktunya Anya Geraldine, semoga karirnya bisa terus melejit dan semakin banyak membuka pandangan orang yang salah menilai soal Anya Geraldine. Kalau ternyata Anya Geraldine itu ya punya banyak sisi positif yang bisa disebarluaskan di Media, daripada terus menyebar sisi negatifnya saja. (MAr.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar