Charles Hwang & Gabriella Cecilia

Jakarta - Sumbangsih fesyen untuk perekonomian Indonesia begitu besar dengan menduduki peringkat 2 di bidang pemasukan dari Ekonomi Kreatif,  mencapai 18 persen dari total pemasukan. Namun, menurut Triawan Munaf --Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf)-- pemasukan tersebut belum berhasil mendongkrak pemasukan dari jenis ekspor. Sebenarnya bagaimana kah peluang Brand fesyen Indonesia untuk bersaing dengan Brand Internasional dalam kancah dunia ? Berikut adalah pendapat para fesyen model yang kami temui pada Kamis (28/3) di Indonesia Fashion Week (IFW) 2019.

Model pria Indonesia , Charles Hwang berpendapat bahwa hal yang menyebabkan kurangnya pangsa pasar di dunia Internasional soal Brand Indonesia lebih disebabkan kurang tereksposenya Brand Indonesia di media. Kemudian ia lebih menekankan kepada peningkatan Brand fesyen dari desainer-desainer lokal sebelum masuk ke pasar Internasional. "Kurang di ekspose di media sih, jadi kurang berani aja, karena kalau mau diekspor di luar itu banyak resikonya. Eksposenya itu butuh biaya yang lebih besar. Nah kalau menurut saya sih untuk desainer-desainer muda yang lokal masih kayak , ya pasaran lokal saja dulu, karena baru-baru mulai berkembang nih, netizen di Indonesia, 'wah tahu, ini desainer bagus gimana gitu' tapi kalau di luar mereka memang udah banyak yang bagus . Jadi, kalau misalnya dari sini mau ekspor keluar itu ada banyak saingan , terus harus ada nama dulu"ujar dia 


Menurut Hwang membesarkan Brand lokal hingga bisa dikenal pangsa Internasional tidak perlu menjadi Brand sebesar Wardah. Hal yang penting Brand lokal lebih mampu menjaga kualitas produksi dan juga meningkatkan hal lain seperti peningkatan kualitas katalog "Ya nggak juga sih (besar seperti Wardah) , yang penting ya katalognya , segalanya udah proper gitu. beberapa Brand lokal masih kurang dalam menampilkan katalog , tapi beberapa sudah oke"jelas Hwang. 

Sedikit berbeda dengan Hwang , namun memiliki maksud yang sama soal alasan penyebab kurangnya pangsa pasar Brand Indonesia di dunia Internasional, Model cantik yang mulai memasuki dunia Internasional, Gabriella Cecilia berpendapat bahwa hal tersebut lebih disebabkan kurangnya ekspose yang lebih gencar dari sebelumnya.  "Brand Indonesia itu sebenarnya bagus-bagus dan bahkan kak Tities Saputra sudah melakukan fesyen show di Paris awal tahun ini. Kalau saran untuk kurang masuknya Brand Indonesia di pasar dunia mungkin sih (sebaiknya) lebih banyak show-show di luar negeri kayak kak Tities Saputra sih, karena kan orang di luar negeri mau beli produk kita kan harus lihat dulu launchingnya, shownya dan kayak lihat dressnya kayak gimana, nggak bisa cuma dengan online. Jadi, benar-benar lihat fisiknya dan datengin ke negaranya mereka" 
Fesyen show bergengsi dalam negeri seperti IFW menurut Gabriella Cecilia juga memiliki potensi besar untuk dilihat oleh pasar Internasional . "Bergengsi sih pastinya, IFW ini (mereka model atau perancang Internasional memberikan pandangan) Apalagi kalau fesyen desain dan emang tertarik di desain pasti tahu dan aware sih" 

Gabriella Cecilia yang memang lulusan dari sekolah model pun berpesan bahwa Brand Indonesia harus terus maju dan  terus berinovasi agar bisa berjaya di pangsa Internasional.  "Maju terus, terus berkarya dan terus inovatif , karena potensi desainer-desainer Indonesia itu nggak kalah sama desainer luar" (MAr.)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar